Tuesday, September 20, 2011

Struktur Unik Cangkang Kerang


Kita mengenal kerang sebagai salah satu binatang laut yang memiliki cangkang yang kuat. Cangkang berfungsi melindungi tubuh kerang dari bahaya lingkungannya. Maklum saja, kerang termasuk golongan hewan lunak (molusca).

Meski Nampak sepele, tenyata cangkang kerang memiliki struktur yang menakjubkan. Keunikan cangkang kerang ini menarik perhatian ilmuwan Turki, Ilhan Aksay. Selama penelitiannya terhdap cangkang satwa laut. Ternyata, kerang laut mempunyai cangkang yang amat kokoh. Cangkang ini amat kuat. Bahkan dua kali lebih kuat dan keras dibandingkan dengan kekuatan keramik buatan teknologi maju.

Penulis ilmu pengetahuan asal Amerika, Billy Goodman mengulas bahan ini sebagai berikut :

Ketika diperbesar 300.000 kali dengan mikroskop electron, cangkang tampak seperti tembok ‘batu bata’ kalsium karbonat berselingan dengan adukan semen protein. Meski sifat alami kalsium karbonat yang mudah hancur, berkat susunan berlapisnya, cangkang ini sangatlah kuat dan lebih tahan pecah dari ada keramik buatan manusia.

Padahal jika anda tahu, agar mendapatkan hasil yang bagus, porselen membutuhkan suhu 1.000 hingga 1.500 derajat Celcius untuk pembakarannya. Sementara kerang laut hanya membutuhkan suhu 4 derajat Celcius untuk membentuk struktur dua kali lebih kuat.

Terilhami oleh struktur unik cangkang kerang ini, Aksay membuat bahan yang sangat keras dan kuat; bentuk berlapis dari boron-karbida/ alumunium. Bahan ini sekarang dipakai sebagai perisai pada kendaraan militer Amerika Serikat.

Internetan Gratis tis tis tis

Slamet gini hari kawan (tergantung baca post ini kapan)
Ga perlu panjang lebar. Saya cuma mau berbagi info ja buat postingan kali ini.
Buat nyang pake modem CDMA terutama pake ST*R*Ne lagi da gratisan nih. Biasanya saya pake paket harian yang Rp2.500, sampai seminggu yang kemaren. Pulsa tinggal Rp1.900, tiba2 pengen internetan, ya udah saya coba internetan tanpa registrasi dulu, semenit, duamenit eh ga putus-putus nih internet. Akhirnya saya cek pulsanya. ternyata, eh tenyata ga berkurang serupiah pun tuh pulsa. Sampe sekarang lom berkurang tuh pulsa, malah nambah pulsanya, coz direfill dulu pulsanya biar tetep aktif kartunya. Oh y, saya dah pake kartu ini selama 3 bulan.
Disamping internetan murah n gratisannya, ada masalah yang sebenernya dah lama dirasain, yaitu tiap 1MB koneksi putus. Untungnya aplikasi modemnya bisa otomatis koneksiin lagi. Jadi tinggal ditunggu bentar trus di reload lagi page yg gak muncul. N kalo donlot harus yang direct link (bisa dipause oleh donlot manajer).
sekian dulu dah.
ini pengalaman bukan bo'ongan, dah seminggu ini gratisan mulu. siapa tahu besok masih gratis terus. cuma mau share ja.
maaf kalo nih postingan acak-acakan, lagi posisi males ngetiknya.
semoga beruntung

Friday, September 16, 2011

Rahasia Bersin

Siapa tak pernah bersin? Pasti tak ada orang yang selama hidupnya tak pernah bersin. Namun tahukah anda, ternyata ada rahasia besar dibalik bersin kita.

Bersin adalah salah satu mekanisme perlindungan tubuh dari masuknya benda asing, seperti debu, bakteri, atau bau-bauan, ke dalam tubuh kita. Bersin merupakan keluarnya udara semi otonom yang terjadi dengan keras lewat hidung dan mulut. Udara tersebut keluar sebagai respon yang dilakukan oleh membrane hidung ketika mendeteksi adanya bakteri dan kelebihan cairan yang masuk ke dalam hidung.

Uniknya saat bersin, secara reflex otot-otot yang ada di muka kita menegang, dan jantung kita akan berhenti berdetak untuk sekejap, selama bersin tersebut. Setelah bersin selesai, jantung akan kembali lagi berdenyut alias berdetak kembali.

Berapa lama kita bersin? Karena bersin adalah pengeluaran udara, maka lama bersin akan sama dengan kecepatan udara tersebut keluar dari hidung, yaitu sekitar 70 meter/detik. Saat bersin, kita mengeluarkan butir-butir air yang terinfeksi oleh bakteri yang ingin dikeluarkan oleh hidung/mulut. Dan anda tentu tidak menyadari bahwa dalam satu kali bersin kita mampu mengeluarkan sekitar 40.000 butir air!

Itulah mengapa kita disunnahkan mengucapkan syukur saat bersin dengan berucap, Alhamdulillah …! Sebab, dengan bersin setidaknya kita terhindar dari penyakit yang akan masuk ke dalam tubuh kita.

Dan tahukah anda, ungkapan senada juga diucapkan dalam berbagai bahasa dan bangsa. Di Negara-negara berbahasa inggris ada kebiasaan untuk mengatakan “God bless you” (Semoga Tuhan memberkati anda) bila seseorang bersin. Tradisi ini berasal dari Abad pertengahan, ketika diyakini bahwa ketika seorang bersin, jantungnya berhenti berdenyut, jiwanya meninggalkan tubuhnya, dan dapat direnggut oleh roh jahat. Dalam , bersin diikuti oleh jawaban “Salute” (sehat). Dalam budaya Portugis, bersin diikuti oleh jawaban “Saύde” (sehat), dan yang bersin kedo” atau “Obrigada” (terima kasih). Dalam bahasa jerman, bersin akan diikuti oleh ucapan, “Gensudheit” (yang artinya “Sehat [bagimu]”).

Saturday, September 10, 2011

ASING – GHURBAH – FOREIGN


Dari katsir bin Abdulah bin Amr bin Auf bin Zaid bin Millhah dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya Islam ini benar-benar akan kembali berkumpul ke negeri Hijaz, sebagaimana seekor ular masuk ke dalam sarangnya. Sungguh, agama ini benar-benar akan tertambat di negeri hijaz sebagaimana kambing hutan betina yang tertambat di puncak gunung. Sesungguhnya agama (Islam) bermula dating dalam keadaan asing, dan kelak akan kembali asing. Maka beruntunglah orang-orang yang dianggap asing, yaitu mereka yang tetap melakukan perbaikan atas sunnahku yang telah dirusak oleh orang-orang sepeninggalku.”

Ada beberapa pengertian tentang hadist ini.

Pertama, Ghurbah (asing)nya kaum muslimin di tengah-tengah masyarakat kafir di setiap masa dan tempat. Kaum muslimin di tengah-tengah masyarakat kafir, ibarat rambut putih pada seekor banteng hitam, atau seperti rambut hitam pada banteng putih. Atau, seperti tahi lalat/ tompel pada pinggul unta, atau daging tumbuh/tulang yang menonjol pada siku binatang. Pada dasarnya golongan ini sangat sedikit. Allah SWT berfirman:
Dan sedikit sekali dari hamba-Ku yang berterima kasih.” (Saba’:13)

Kedua, Ghurbah golongan pemegang teguh sunnah Nabi SAW yang senantiasa bersabar dan bersandar kepadanya. Mereka juga berlepas diri dan menghindarkan diri dari selain tuntutan sunnah dibandingkan komunitas lainnya.

Ghurbah mereka di tengah komunitas muslim terkadang lebih dahsyat dibanding kaum muslimin yang hidup di tengah orang-orang kafir. Ketika seorang mukmin semakin berpegang teguh terhadap sunnah, baik sisi keilmuan maupun praktik, maka keterasingannya pun akan semakin meningkat pula. Demikian pula orang yang menopang dan mengikutinya juga semakin berkurang dan sedikit, sementara banyak sekali orang yang menentang dan berseberangan dengannya.

Ghurbah sudah terjadi sejak manusia pertama menginjakkan kaki di bumi ini. Pada dasarnya manusia adalah makhluk syurga seperti pada penciptaan manusia pertama. Karena kedurhakaan iblis yang kemudian menghasut adam dan hawa sehingga adam dan hawa dikirim ke bumi. Bagi adam dan hawa mereka hidup di bumi adalah bentuk keterasingan yang mereka rasakan. Setelah itu ghrubah juga dialami oleh para Nabi dan Rasul. Sedikit sekali umat yang mau mengikuti seruan dakwah yang mereka serukan. Nabi Nuh AS yang berdakwah 950 tahun, manusia yang mau mengikuti seruannya tidak lebih dari jumlah penumpang kapalnya. Bahkan sekarang, umat saat ini pun merasakan keterasingan yang sama. Keterasingan terjadi tidak hanya pada orang islam yang hidup ditengah komunitas kafir tetapi juga terjadi pada orang yang hidup ditengah masyarakat islam. Orang-orang yang menegakkan sunnah saat ini akan dianggap aneh oleh kebanyakan orang. Hal ini terjadi karena terlepasnya sunnah-sunnah rasul dari kebanyakan kaum muslimin.

Abu hurairah RA berkata “ Rasulullah SAW bersabda : ‘Islam bermula dating dalam keadaan asing dan kelak akan kembali asing sebagaimana awalnya. Maka beruntunglah orang-orang yang terasing’.”

(dari GENERASI GHURABA oleh Dr Salman Al-Audah, Jazera 2007)

Tuesday, September 6, 2011

Tsumamah bin Utsal RA PENGEMBARGO MUSUH ISLAM


Seperti biasa, pasukan penjaga yang ditugaskan Rasulullah SAW untuk berkeliling Madinah sedang berjaga-jaga. Hal ini untuk menghindari serangan suku-suku musyrik di luar madinah yang sewaktu-waktu hendak menyerang kota.


Dalam perjalanannya, mereka memergoki seorang musyrik yang langsung ditangkap dan dibawa ke Madinah. Lelaki itu lantas diikat di salah satu tiang masjid. Melihat tawanan yang diikat, Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya, “Tahukah kalian siapa lelaki itu?” Mereka menjawab, “Kami tahu.” Beliau bersabda, “Ia adalah Tsumamah bin Utsal pemimpin Yamamah.” Lantas beliau bersabda, “Sediakan makanan dan susu, dan kirimkan kepada Tsumamah bin Utsal.”

Mendengar nama itu, tentu mereka tidak asing lagi. Penguasa Yamamah pengekspor gandum ke Makkah, yang beberapa waktu lalu membunuh beberapa sahabat Rasulullah SAW.

Kemudian Rasulullah SAW menemui Tsumamah bin Utsal dan menyapa, “Apa kabar hai Tsumamah?” Tsumamah menjawab, “Baik wahai Muhammad. Jika engkau hendak membunuh maka engkau telah orang yang berhutang nyawa. Jika engkau memaafkan maka engkau memaafkan orang yang tahu berterima kasih. Jika engkau menghendaki harta, maka mintalah tentu engkau diberi sekehendakmu.”

Rasulullah SAW lalu meninggalkannya dan membiarkannya selama dua hari. Ia tetap mendapatkan makanan dan minuman serta susu. Rasulullah SAW kemudian mendatanginya lagi dan bersabda, “Bagaimana kabarmu, hai Tsumamah?” Ia menjawab, “Kabarku sebagaimana yang sya ceritakan kemarin. Jika engkau memaafkan maka engkau telah memaafkan orang yang tahu berterimakasih. Jika engkau membunuh maka engkau telah membunuh orang yang memiliki hutang nyawa. Jika engkau menginginkan tebusan uang maka mintalah seberapa yang engkau kehendaki.” Rasulullah SAW lalu meninggalkannya.

Pada keesokan harinya Rasulullah kembali mendatanginya dan bersabda, “Bagaimana kabarmu, hai Tsumamah?” Ia menjawab, “Kabarku sebagaimana yang sya ceritakan kemarin. Jika engkau memaafkan maka engkau telah memaafkan orang yang tahu berterimakasih. Jika engkau membunuh maka engkau telah membunuh orang yang memiliki hutang nyawa. Jika engkau menginginkan tebusan uang maka mintalah seberapa yang engkau kehendaki.” Rasulullah SAW lalu menoleh kepada para sahabatnya seraya bersabda, “Bebaskan Tsumamah.” Para sahabat lalu melepaskan ikatan padanya.

Tsumamah kemudian meninggalkan masjid menuju slah satu kebun di Madinah yang terdapat mata airnya. Ia lalu mandi membersihkan diri. Selanjutnya ia kembali ke masjid menemui kerumunan kaum muslimin dan menyerukan kalimat syahadat.

Kemudian ia berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Muhammad, demi Allah, di atas muka bumi ini sebelumnya tidak ada wajah yang paling saya benci selain wajahmu, dan sekarang wajahmu menjadi wajah yang paling saya cintai dari selainnya. Demi Allah, sebelumnya tidak ada agama yang paling saya benci melebihi agamamu, tetapi sekarang agamamu menjadi paling saya cintai dari selainnya. Dan demi Allah sebelumnya, tidak ada negeri yang paling saya benci melebihi negerimu dan sekarang negerimu menjadi yang paling saya cintai disbanding negeri-negeri lainnya.”

Ya, Tsumamah RA telah melihat dengan mata kepala sendiri, betapa orang yang selama ini sangat ia benci, ternyata memiliki akhlak yang agung. Agama yang selama ini ia jauhi ternyata mengajarkan keluhuran budi, demikian pula dengan negeri yang paling ia benci ternyata berisi orang-orang pilihan. Maka rasa itu segera sirna dan berubah menjadi cinta.

Tetapi masih ada satu hal yang mengganjal hatinya. Ia berhutang nyawa, karena dahulu telah membunuh beberapa orang Islam. Hal itupun ditanyakannya kepada Rasulullah SAW. Beliau menjawab, “Tidak ada celaan bagimu wahai Tsumamah, sesungguhnya Islam telah menghapus apa yang engkau lakukan sebelum keislamanmu.”

Legalah hati Tsumamah, kemudian ia bertekad untuk menimpakan kesengsaraan kepada para pengganggu Islam melebihi ketika ia dahulu menyakiti orang Islam. Akhirnya Tsumamah RA meminta ijin kepada Nabi SAW untuk melanjutkan perjalanan menuju Makkah. Karena sebelumnya memang kepergiannya adalah untuk berhaji ke Makkah. Rasulullah SAW mengijinkannya setelah sebelumnya mengajarkan tata cara haji menurut Islam. 

Sesampai di Makkah, Tsumamah lantas melakukan ibadah haji. Kumandang talbiyah beliau ucapkan dengan suara lantang sehingga mengundang kemarahan orang-orang di sekitarnya. Para jagoan Quraisy pun segera mengeruminya. Dan seorang pemuda dengan serta merta telah bersiap melayangkan anak panahnya kepada Tsumamah. Namun keburu dicegah para tokoh Quraisy. Mereka berkata, “Jangan, Tahukah kalian bahwa dia ternyata adalah Tsumamah, raja Yamamah. Demi Allah, jika kalian timpakan keburukan padanya, tentu kaumnya akan menahan gandumnya dari kita.”

Mereka lantas bertanya kepada Tsumamah, “Ada apa denganmu wahai Tsumamah? Apakah engkau telah murtad dari agamamu?”

Tsumamah menjawab, “Saya tidak murtad, melainkan saya mengikuti agama yang dibawa Muhammad.” Kemudian beliau berteriak lantang, “Saya bersumpah dengan nama Rabb pemilik rumah ini. Sesungguhnya tidak akan sampai kepada kalian gandum-gandum Yamamah sesampainya diriku nanti, sampai kalian mengikuti Muhammad.”

Ternyata ancaman Tsumamah bukan gertak sambal. Sesampainya di Yamamah beliau perintahkan kaumnya untuk tidak mengirim gandum-gandum tersebut ke Makkah. Dan kaumnya pun patuh padanya.
Pembaoikotan gandum tersebut ternyata berakibat fatal bagi bangsa Quraisy. Mereka mulai kekurangan bahan pangan dan terancam kelaparan. Kejadian ini memaksa mereka meminta bantuan RAsulullah SAW agar TSumamah menghentikan blockade ekonominya.

Mendapatkan surat keluhan dari bangsa Quraisy tentang kelaparan yang menimpa mereka, membuat Rasulullah SAW tidak tega dengan semua itu. Beluaipun mengirim utusan kepada Tsumamah agar blockade ekonomi dihentikan. Tsumamah menaati perintah junjungannya sehingga kembali orang Quraisy bias menikmati gandum Yamamah.

Tsumamah, sejarah telah tertoreh. Dan kami menjadi saksi, bahwa setelah keislamanmu, semua potensimu engkau gunakan untuk memuliakan Islam dan menghinakan musuh Islam. Allahu Akbar! Ya Allah, lahirkanlah kembali Tsumamah-Tsumamah baru zaman ini.

Thursday, September 1, 2011

Maklumat Bara'

Kepada para thaghut di mana pun dan kapan pun ia berada ...
Kepada para thaghut yang berwujud pemerintah, penguasa, Qishar, Kisra, Fir'aun, dan Raja...
Kepada pembantu-pembantu mereka dan ulama-ulama mereka yang menyesatkan ...
Kepada loyalis-loyalis mereka, bala tentara mereka, aparat kepolisian mereka, intel-intel mereka dan penjaga-penjaga mereka ....
Kepada mereka semua  ... 

Kami katakan ...
Sesungguhnya kami bara' terhadap kalian dan terhadap apa yang kalian ibadahi selain Allah ...
Kami bara' terhadap undang-undang kalian, manhaj-manhaj kalian, hukum kalian, dan prinsip-prinsip kalian yang busuk
Kami kufur terhadap kalian dan telah nyata permusuhan dan kebencian antara kami dan kalian buat selama-lamanya sampai kalian beriman kepada Allah saja ...

Sungguh, akan kuperangi musuh-Mu selama Engkau menghidupkanku ...
Dan sungguh, akan aku jadikan perang melawan mereka sebagai kebiasaan ...
Akan aku bongkar borok mereka di hadapan manusia ...
Dan akan aku cengangkan mereka dengan lisanku yang mengatakan ...
Matilah kalian dengan membawa kemarahan kalian karena Rabbku mengetahui ...
kebusukan yang tersembunyi dalam hati kalian ...
Dan Allah-lah yang akan membela dien dan kitab-Nya ...
Serta Rasul-Nya dengan ilmu dan kekuasaan ...
Kebenaran itu adalah penopang yang tidak akan dapat dirobohkan oleh seorang pun meskipun seluruh jin dan manusia berkumpul untuk melakukannya ...
(Ibnu Qoyyim Rahimahullah)

Friday, August 26, 2011

Sejarah Angka Nol

Nol mempunyai dua fungsi yang sama-sama penting tetapi berbeda dalam hal beberapa hal [1]. Fungsi pertama ialah tempat yang kosong mengindikasikan pada sistem angka nilai-nilai posisi kita. Oleh karena itu, pada angka seperti 2106 nol digunakan agar posisi 2 dan 1 benar. Jelasnya 216 berarti sesuatu yang berbeda. Fungsi kedua dari nol adalah angka itu sendiri pada bentuk yang kita gunakan sebagai 0. Perbedaan yang ada pada dua fungsi tersebut adalah pada penamaan konsep, sistem penulisan, dan namanya.
Kita mungkin berpikir bahwa sistem sistem nomor-tempat yang memunculkan wujud 0 sebagai bentuk kosong adalah gagasan penting, namun bangsa Babylon mempunyai sistem nomor-tempat tentang hal ini selama lebih dari 1000 tahun [2]. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan teks asli yang selamat dari era matematika bangsa Babylon. Bangsa Babylon menulis pada papan yang terbuat dari tanah liat. Banyak papan yang selamat pada tahun 1700SM dan dapat kita baca teks aslinya. Tentu saja ada sistem penulisan yang berbeda dengan sistem kita (tidak berbasis 10 tetapi 60) tetapi untuk menerjemahkan pada sistem penulisan kita tidak begitu berbeda antara 2106 dan 216 (konteksnya harus dapat memperlihatkan apa yang diharapkan). Tidak sampai, sekitar, tahun 400SM bangsa Babylon menaruh dua perubahan symbol ditempat kita menaruh nol untuk mengindikasikan yang berarti, 216 atau 21”6.
Sebuah papan yang diperkirakan dibuat sekitar tahun 700SM menggunakan tiga hook (berbentuk bengkokan) untuk menandai tempat yang kosong. Hal itu adalah ciri yang biasa untuk menandai bagian yang kosong. Hal ini membuktikan bahwa tidak pernah terjadi pada akhir digit tetapi selalu antara dua digit. Jadi walaupun kita menemukan 21”6 kita tidak pernah menemukan 216”.
Bangsa Yunani juga berpendapat bahwa nol sebagai penanda tempat yang kosong. Akan tetapi, bangsa Yunani tidak mengadopsi sistem posisi angka bangsa Babylon. Karena matematika Yunani berdasarkan pada geometri. Dengan kata lain matematika Yunani tidak perlu menamakan angka mereka. Angka diberi nama hanya digunakan pada perdagangan, bukan matematika, sebab itu tidak perlu sistem penulisan yang baik.
Ada pengecualian pada apa yang telah diungkapkan di atas. Pengecualiannya terdapat pada ahli matematika yang bergerak dalam bidang perekaman data astronomi. Disini dapat ditemukan penggunaan pertama suatu simbol yang kita kenal dengan nol, astronom Yunani mulai menggunakan simbol O. Ada beberapa teori yang muncul tentang mengapa simbol ini digunakan. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa simbol tersebut adalah Omicron, huruf pertama dalam aksara Yunani tidak ada yang dinamakan “ouden’. Neugebauer menentang penjelasan tersebut karena bangsa Yunani menggunakan omicron sebagai angka. Penjelasan lain termasuk fakta bahwa hal ini mewakili “obol’, sebuah koin yang hampir tak berharga, dan ini muncul pada saat logam kecil digunakan untuk menghitung di papan pasir. Yang diinginkan ialah ketika uang logam dipindahkan untuk meninggalkan kolom yang kosong ia meninggalkan tekanan pada pasir yang berbentuk seperti O.
 Sekitar 650M penggunaan nol sebagai angka sudah masuk pada matematika India [3]. Bangsa India juga menggunakan sistem tempat nilai dan nol untuk menandakan tempat yang kosong. Bahkan ada buktinya penyangga tempat yang kosong pada posisi angka dari awal 200M di india tetapi beberapa sejarawan menyangkal hal tersebut karena dianggap tidak asli.
Sekitar tahun 500M Ayrabhata merancang sistem angka yang belum terdapat angka nol. Ia menggunakan kata “kha” untuk posisi dan selanjutnya digunakan dengan untuk nol. Ada bukti yang menunjukkan bahwa titik digunakan pada awal manuskrip India untuk menandakan tempat yang kosong pada sistem penulisan. Cukup menarik ketika dokumen yang sama kadang-kadang menggunakan titik untuk menandakan hal yang tidak diketahui yang biasanya kita menggunakan x. Belakangan matematika India mensahkan nol pada posisi angka namun belum ada simbol yang mewakilinya.
Sekarang dibahas tentang pemutusan nol sebagai angka. Dari zaman dahulu angka adalah kata yang mewakili koleksi pada objek. Pastinya gagasan tentang angka menjadi semakin abstrak dan abstraksi ini memungkinkan untuk kemunculan nol dan angka negatif yang tidak ada pada koleksi sifat objek. Tentu saja masalah yang timbul ketika seseorang mencoba iuntuk mempertimbangkan nol dan negatif  sebagai angka adalah bagaimana bergabung dalam berhubungan pada operasi aritmatik, substraksi tambahan, multiplikasi dan divisi [4].
Brahma gupta mencoba memberikan aturan pada aritmatika dengan melibatkan angka nol dan negatif pada abad ke-7. Ia menjelaskan bahwa menentukan angka dan jika kamu mensubstraksinya sendiri maka kamu mendapat nol. Ia memberikan peraturan tambahan yang berhubngan dengan nol sbb:
The sum of zero and a negative number is negative, the sum of a positive number and zero is positive, the sum of zero and zero is zero.
Substraksi terlihat lebih keras :
A negative number substracted from zero is positive, a positive number substracted from zero is negative, zero substracted from negative number is negative, zero substracted from positive number is positive, zero substracted from zero is zero.
Sebenarnya Brahmagupta berkata sangat sedikit ketika ia mengemukakan bahwa n dibagi nol adalah n/0. Ia salah ketika ia mengklaim bahwa nol dibagi nol adalah nol. Akan tetapi, adalah suatu percobaan yang jenius dari orang pertama yang kita tahu mencoba untuk mengembangkan aritmatika pada angka negatif dan nol.
Pada 830 Mahavira menulis Ganita Sara Samgraha yang dibuat untuk memperbaharui buku Brahmagupta [5]. Ia menyatakan bahwa :
… a number multiplied by zero is zero, and a number remain the same when zero is subtracted from it.
Bagaimanapun juga ia mencoba untuk memperbaiki pernyataan Brahmagupta tentang pembagian nol yang terlihat banyak membuat kesalahan. Ia menulis :
A number remains unchanged when devided by zero
Bhaskara menulis lebih dari 500 tahun setelah Brahmagupta. Ia menulis :
A quantity devided by zero becomes a fraction the denominator of which is zero. This fraction is termed an infinite quantity. In this quantity consisting of that which has zero for its divisor, there is no alteration, though many may be inserted or extracted; as no change takes place in the infinite and immutable god when worlds are created or destroyed, though numerous orders of beings are absorbed or put forth.
Maka Bhaskara mencoba untuk memecahkan masalah dengan menulis n/0=∞ Dilihat pertama kali mungkin kita terbujuk untuk percaya bahwa Bhaskara benar, tetapi tentu saja dia tidak benar. Apabila benar bahwa waktu 0 adalah    harus sejajar dengan semua angka n, maka semua angka adalah sejajar. Matematika india tidak menyimpulkan apada hal pembenaran bahwa sesuatu tidak dapat dibagi dengan nol. Akan tetapi, Bahsakara juga mempunyai pernyataan yang benar seperti 02=0 dan 0=0.

Saturday, August 20, 2011

kematian Burung Beo

ini adalah sebuah kisah yang menceritakan kematian seekor burung beo.
ada seorang ustad yang memiliki seekor burung beo. Pada suatu hari burung tersebut lepas dari kandangnya dan keesokan harinya ditemukan saat burung tersebut diterkam oleh seekor kucing. sang ustad hanya memperhatikan apa yang terjadi pada burung beo tersebut.
'Oaak..Oaaak......., ...Oaaak.' teriak burung beo.
si Ustad tak melekukan apa apa. dia hanya melihat dan memperhatikan.
Esok harinya, dia si Ustad tak keluar rumah. dia merenung dan menangis.
kejadian ini berlangsung selama dua hari. Ustad yang merupakan pengasuh pondok pesantren telah membuat para santrinya kehilangan karena sudah dua hari beliau tidak mengisi majelis taklim. pada hari ketiga seorang santri menengok Ustad
'tad. ada apa tad, sudah dua hari antum tidak ngisi taklim.' tanya santri.
ustad tidak menjawab. si santri juga bertanya lagi.
'apa ada yang mengganggu ustad.'
'atau ada kejadian yang membuat ustad sakit.' lanjut santri.
Diam beberapa lama, ustad akhirnya angkat bicara.
'hhhh(mendesah). kamu lihat kandang burung beo yang ada disamping rumahku.'tanya ustad.
'ya tad. lho burungnya kemana?'
'beberapa hari yang lalu burung beo tersebut lepas. esok harinya aku temukan saat dicngkeram seekor kucing dan burung beo itu berteriak Oaak-Oaaak'
'memangnya kenapa tad?'
'aku ngak habis pikir. Bagai mana bisa begitu, padahal selama aku pelihara aku ajarin dia mengucapkan salam, bismillah, alhamdulillah dan masih banyak. dan burung beo tersebuit bisa. aku ajarin hampir tiap hari. aku sudah ajarin bacaan2 tsb kenapa pas mau mati dia malah berteriak Oaak-Oak.'
santri terdiam dan ustadpun diam sejenak.
'Aku takut nasib saya sama dengan burung beo. aku telah banyak belajar agama, bisa baca kitab, dan jadi pengasuh pondok lagi. aku khawatir tidak mampu mangucapkan la ilaha ilallah saat akam meninggal. buktinya burung tersebut juga belajar dan di akhir hayat dia tidak mampu menggunakan apa yang telah dipelajari.'
-----------
begitulah nasib burung beo yang belajar hanya karena mengikuti saja, tidak menggunakan hati. jangan-jangan kita yang telah belajar banyak bernasib sama dengan burung beo. karena kita belajar tanpa didsari oleh keimanan dan keihlasan.
oleh karena itu marilah kita menguatkan iman dan terus beramal dan amal sebagai penopang iman. semoga di akhir hayat nanti kita bisa berada dalam keadaan khusnul khatimah.