Saturday, September 10, 2011

ASING – GHURBAH – FOREIGN


Dari katsir bin Abdulah bin Amr bin Auf bin Zaid bin Millhah dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya Islam ini benar-benar akan kembali berkumpul ke negeri Hijaz, sebagaimana seekor ular masuk ke dalam sarangnya. Sungguh, agama ini benar-benar akan tertambat di negeri hijaz sebagaimana kambing hutan betina yang tertambat di puncak gunung. Sesungguhnya agama (Islam) bermula dating dalam keadaan asing, dan kelak akan kembali asing. Maka beruntunglah orang-orang yang dianggap asing, yaitu mereka yang tetap melakukan perbaikan atas sunnahku yang telah dirusak oleh orang-orang sepeninggalku.”

Ada beberapa pengertian tentang hadist ini.

Pertama, Ghurbah (asing)nya kaum muslimin di tengah-tengah masyarakat kafir di setiap masa dan tempat. Kaum muslimin di tengah-tengah masyarakat kafir, ibarat rambut putih pada seekor banteng hitam, atau seperti rambut hitam pada banteng putih. Atau, seperti tahi lalat/ tompel pada pinggul unta, atau daging tumbuh/tulang yang menonjol pada siku binatang. Pada dasarnya golongan ini sangat sedikit. Allah SWT berfirman:
Dan sedikit sekali dari hamba-Ku yang berterima kasih.” (Saba’:13)

Kedua, Ghurbah golongan pemegang teguh sunnah Nabi SAW yang senantiasa bersabar dan bersandar kepadanya. Mereka juga berlepas diri dan menghindarkan diri dari selain tuntutan sunnah dibandingkan komunitas lainnya.

Ghurbah mereka di tengah komunitas muslim terkadang lebih dahsyat dibanding kaum muslimin yang hidup di tengah orang-orang kafir. Ketika seorang mukmin semakin berpegang teguh terhadap sunnah, baik sisi keilmuan maupun praktik, maka keterasingannya pun akan semakin meningkat pula. Demikian pula orang yang menopang dan mengikutinya juga semakin berkurang dan sedikit, sementara banyak sekali orang yang menentang dan berseberangan dengannya.

Ghurbah sudah terjadi sejak manusia pertama menginjakkan kaki di bumi ini. Pada dasarnya manusia adalah makhluk syurga seperti pada penciptaan manusia pertama. Karena kedurhakaan iblis yang kemudian menghasut adam dan hawa sehingga adam dan hawa dikirim ke bumi. Bagi adam dan hawa mereka hidup di bumi adalah bentuk keterasingan yang mereka rasakan. Setelah itu ghrubah juga dialami oleh para Nabi dan Rasul. Sedikit sekali umat yang mau mengikuti seruan dakwah yang mereka serukan. Nabi Nuh AS yang berdakwah 950 tahun, manusia yang mau mengikuti seruannya tidak lebih dari jumlah penumpang kapalnya. Bahkan sekarang, umat saat ini pun merasakan keterasingan yang sama. Keterasingan terjadi tidak hanya pada orang islam yang hidup ditengah komunitas kafir tetapi juga terjadi pada orang yang hidup ditengah masyarakat islam. Orang-orang yang menegakkan sunnah saat ini akan dianggap aneh oleh kebanyakan orang. Hal ini terjadi karena terlepasnya sunnah-sunnah rasul dari kebanyakan kaum muslimin.

Abu hurairah RA berkata “ Rasulullah SAW bersabda : ‘Islam bermula dating dalam keadaan asing dan kelak akan kembali asing sebagaimana awalnya. Maka beruntunglah orang-orang yang terasing’.”

(dari GENERASI GHURABA oleh Dr Salman Al-Audah, Jazera 2007)

No comments:

Post a Comment